Jadon Sancho and the Curse of Penalties at Wembley – Jadon Sancho, seorang pemain muda berbakat asal Inggris, telah mengalami pasang surut karier yang signifikan sejak memulai debutnya di dunia sepak bola profesional. Salah satu momen yang paling dikenang dan sekaligus menyakitkan dalam perjalanan kariernya adalah keterlibatannya dalam adu penalti di Wembley selama Final Euro 2020 antara Inggris dan Italia.
Latar Belakang Jadon Sancho : Dari Bundesliga ke Premier League
Sancho memulai kariernya di akademi Manchester City, sebelum pindah ke Borussia Dortmund pada tahun 2017. Di Bundesliga, Sancho berkembang pesat dan menjadi salah satu pemain muda paling menjanjikan di Eropa. Dribel lincah, visi bermain, dan kemampuan mencetak gol membuatnya menjadi incaran klub-klub besar Eropa. Pada tahun 2021, Manchester United akhirnya berhasil memboyong Sancho kembali ke Inggris dengan nilai transfer yang sangat tinggi.
Final Euro 2020: Mimpi Buruk Jadon Sancho di Wembley
Namun, Sancho mengalami salah satu titik terendah dalam kariernya pada tanggal 11 Juli 2021, ketika Inggris menghadapi Italia di final Euro 2020 di Stadion Wembley. Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu harus ditentukan melalui adu penalti. Sancho, yang baru masuk sebagai pemain pengganti di menit-menit akhir, ditunjuk sebagai salah satu eksekutor penalti.
Sayangnya, Sancho gagal mengeksekusi penalti dengan baik. Tembakannya berhasil dibaca dan dihalau oleh kiper Italia, Gianluigi Donnarumma. Kegagalan Sancho ini, bersama dengan kegagalan Marcus Rashford dan Bukayo Saka, membuat Inggris harus merelakan gelar juara Euro 2020 jatuh ke tangan Italia. Kegagalan ini juga membawa dampak besar bagi Sancho secara pribadi, di mana ia menjadi sasaran kritik dan bahkan pelecehan rasial dari sejumlah penggemar yang kecewa.
Kutukan Adu Penalti di Wembley
Kegagalan Sancho dalam adu penalti di Wembley menambah panjang daftar kegagalan Inggris dalam situasi serupa di ajang internasional. Wembley, stadion keramat bagi Inggris, telah menyaksikan berbagai momen adu penalti yang berujung pada kekecewaan bagi tim nasional. Sejak kekalahan mereka dari Jerman di semifinal Euro 1996, adu penalti di Wembley sering kali menjadi momok bagi The Three Lions.
Bagi Sancho, pengalaman ini menjadi pelajaran yang sangat berharga dan sekaligus beban psikologis yang berat. Meskipun ia masih sangat muda dan memiliki karier panjang di depannya, kegagalan di Wembley adalah salah satu noda dalam perjalanan kariernya yang cemerlang. Banyak yang berharap Sancho bisa bangkit dan menunjukkan mentalitas yang kuat untuk melewati masa sulit ini.
Kebangkitan Sancho dan Masa Depan
Sejak saat itu, Sancho terus berjuang untuk menemukan kembali performa terbaiknya, baik di level klub maupun internasional. Ia masih dipercaya sebagai salah satu talenta terbaik Inggris, dan potensi besar yang dimilikinya membuat banyak pihak yakin bahwa Sancho bisa bangkit dari keterpurukan ini.
Wembley, meskipun menjadi tempat kenangan pahit, juga bisa menjadi saksi bagi kebangkitan Sancho di masa depan. Kutukan adu penalti mungkin telah menjadi bagian dari sejarahnya, tetapi bukan berarti itu akan menjadi takdir yang mengikatnya selamanya. Sebaliknya, kegagalan itu bisa menjadi motivasi untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Kesimpulan
Jadon Sancho adalah seorang pemain muda yang telah merasakan kedua sisi dari dunia sepak bola—kesuksesan dan kegagalan. Kegagalannya dalam adu penalti di final Euro 2020 di Wembley adalah salah satu momen paling berat dalam kariernya. Namun, dengan semangat dan determinasi, Sancho masih memiliki banyak kesempatan untuk membalikkan keadaan dan menulis ulang sejarahnya. Mungkin, suatu hari nanti, ia akan kembali ke Wembley bukan dengan kenangan buruk, tetapi dengan kemenangan yang manis.